Minggu, 30 Oktober 2011

Muhammad Al Durra
-Bermain Dengan Merpati Surga-
Detik-detik menjelang syahidnya, Al-Durra masih sempat mengatakan, “Tenang ayah…saya baik-baik saja ayah…” saya sendiri berteriak dengan sisa kekuatan yang ada… anak saya mati…anak saya matii… tapi itu sia-sia… Al Durra tetap berusaha menenangkan saya dengan mengatakan.. Jangan takut ayah,, lindungi diri ayah.. ia dalam pelukanku dan Saya tetap berusaha menjauhkannya dari tembakan yang semakin ganas. Al Durra mengatakan juga.. “Jangan takut Ayah.. peluru itu hanya bisa mengenai kakiku..yang penting lindungi diri ayah saja.. Saya bisa bertahan sampai datang mobil ambulan, katanya sambil penuh rasa takut dan menahan sakit.”
MencintaiMu
Oleh:Diyanti Sholifiany
Yaa Rabb
Aku tahu CINTA itu indah
Ia mampu mengubah sesorang preman
Menjadi seorang ustadz

Yaa Rabb
Aku tahu merasakan CINTA itu menyenangkan
Ia mampu mengubah pemberontak
Menjadi seorang yang tenang

Yaa Rabb
Aku tahu mengabdi karena CINTA itu sangat indah
Seperti seorang dokter
Yang rela mengabdi untuk pasiennya

Yaa Rabb
Aku tahu membaca serial CINTA itu sangat seru
Menghadirkan romantisnya kisah CINTA
Dengan segala pernak-perniknya

Yaa Rabb
Aku ingin merasakan semua itu
MencintaiMu lebih dari apapun

Pintaku pada Tuhan Oleh: Diyanti Sholifiany

Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
Ketika Ia sampaikan umurku
Di bulan penuh cinta ini

Aku justru asyik tidur pulas
Padahal aku tahu
Banyak amal kebaikan menanti

Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
Ketika Ia lapangkan rezekiku
Di bulan dimana
Setiap amalan itu dilipat gandakan

Aku justru setia dengan sifat serakahku
Menghamburkannya sampai tak bersisa
Padahal aku tahu
Ada kewajiban yang harus ditunaikan

Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
Ketika Ia menganugerahiku
Kepandaian dalam berbicara

Aku justru asyik memakan bangkai saudaraku
Padahal aku tahu
Aku pun tak luput dari kekhilafan

Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
Ketika ada suatu malam
Yang lebih baik dari seribu bulan

Aku justru asyik memikirkan tanah
Padahal aku tahu
Aku pun akan kembali menjadi tanah

“Tuhan ku mohon
jangan jadikan Ramadhan ini yang terakhir
Karena aku tahu
Aku masih kufur atas nikmat-Mu” pintaku
Bandung, 25 Agustus 2011

Selasa, 19 April 2011

Kumpulan Puisi

Sudah lama kucari manusia
Yang menginginkan tindakan
Tapi mereka semua
Menginginkan kata-kata
-Jalaludin Ar-Rumi-
Ketika sergapan burung elang
Mematahkan badan mangsanya
Hal itu terjadi karena
Penjadwalan yang tepat!
-Sun Tzu dalam Art of War-
Bersegeralah mengisi malam dengan hal yang kau cintai
Sebab malam justru menjadi siang
Teruntuk manusia cerdas lagi arif
(Sebuah pepatah dari Arab)
Hari ini terhimpun sesuatu
Besoknya juga
Seperti itulah, sari ilmu yang dihimpun
Dari terejawantah hikmah
Tiadalah hadir banjir
Selain dari kumpulan air berbulir-bulir
-Ibnu An-Nahas Al=Halabi dalam Bughyatul Wu’at-
Apakah ketika engkau telah tua
Berharap seperti masa muda dulu?
Sungguh jiwamu telah menipumu
Sebab baju yang usang
Tidaklah seperti baru
-Bait Puisi milik Abu Utsman Al-Jahidh-
Dunia hanya tipuan bagai kilatan mutiara di tanah yang gersang
Wahai hamba Allah segalanya akan berakhir
Ketika telah tertuang, pada taqdir yang bersanding menunggu…
-Abu Al ‘Itahiyah-
Orang yang lebih tampan diri darimu,
belum pernah mata ini melihatnya
Orang yang lebih sempurna darimu,
Belum pernah dilahirkan wanita
Engkau diciptakan bersih dari semua cacat dan noda
Seolah kau dicipta, seperti yang kau suka
-‘Aisyah, Radhiyallahu ‘Anha-