Sabtu, 30 Januari 2010

Bianglala Kehidupan Negeriku Indonesia Oleh: Diyanti Sholifiany

Warna-warni kehidupan
Sinar mentari menyinari negeriku
Burung-burung berterbangan

Tak hanya itu
Negeriku ini juga ramai akan budaya nilai luhur
Beraneka alunan lagu daerah beserta alat musiknya
Beragam bahasa daerah
Menghiasi indahnya pulau-pulau negeri

Syukuri atas semua karunia Tuhan
Junjung semua nilai luhur
Lestarikan budaya agar tidak pudar

Pasti tak kan ada konflik
Tak kan ada perpecahan
Tak ada lagi yang menjajah

Karena untuk menyongsong masa depan
Demi kehidupan anak cucu yang lebih memukau
Dan negeri ini tak akan pernah sepi budaya

Sabtu, 23 Januari 2010

ANDAI KE SEKOLAH TAK BERSERAGAM

Oleh:
Diyanti Sholifiany

Belajar adalah kewajiban pokok seorang siswa. Belajar sebenarnya tidak mengenal tempat. Artinya, dimana pun kita bisa belajar. Tapi, bagi kita sebagai siswa, sekolah tetap sebagai tempat belajar yang utama. Karena itu, sebagian besar waktu kita dihabiskan di sekolah.
Memakai seragam sekolah adalah salah-satu kewajiban kita sebagai siswa. Banyak manfaat yang dipetik dengan adanya keharusan memakai seragam sekolah. Manfaat itu diantaranya: untuk menentukan identitas sekolah; menciptakan kedisiplinan; membentuk kerapian; menampakkan keindahan; menciptakan kebersamaan; memperkecil kesenjangan; memudahkan pemantauan dan masih banyak lagi.
Meskipun demikian, pemakaian seragam sekolah saat ini tak urung menuai banyak kritik. Yang jelas, pengadaan seragam sekolah menjadi beban tambahan bagi orangtua siswa khususnya yang kurang mampu. Soalnya, biaya seragam ini tidak bisa dikatakan murah. Selain itu, kita juga sering disibukkan dengan urusan seragam. Misalnya, gara-gara seragam kotor, masih basah atau terselip kita tidak dapat berangkat sekolah. Itu kan jelas menggangu tugas pokok kita sendiri untuk belajar.
Karena adanya aspek-aspek negatif ini, ada usulan bahwa ketentuan pemakaian seragam sekolah dihapus saja. Alasannya, antara lain: untuk penghematan; mengurangi beban psikologis siswa; mengembangkan keterbukaan karena siswa bisa tampil apa adanya serta memunculkan toleransi.
Tapi, menurutku usulan penghapusan seragam sekolah untuk saat ini nampaknya masih terlalu ekstrim. Bagaimanapun, banyak sisi positif dari pemakaian seragam sekolah ini. Meski demikian, kita pun tidak bisa menutup mata akan sisi negatifnya. Karena itu, aku mengusulkan jalan tengahnya, yaitu: ketentuan pemakaian seragam sekolah tetap berlaku tapi pada hari-hari tertentu saja, misalnya dari hari Senin sampai Kamis. Nah, pada hari Jumat dan Sabtu siswa diberikan kebebasan untuk tidak memakai seragam sekolah. Apa sih keuntungannya? Yang jelas cukup banyak, diantaranya:
• Mengurangi beban belanja seragam sekolah. Hal ini karena jenis seragam tidak perlu macam-macam. Dari tadinya tiga macam, misalnya, cukup menjadi satu macam saja.
• Siswa belajar memahami perbedaan. Seragam sekolah memang memperkecil jurang perbedaan antar siswa. Tapi, bersamaan dengan itu, para siswa pun harus belajar memahami perbedaan karena perbedaan adalah kenyataan sosial yang harus dihadapi. Bukanlah itu makna dari falsafah Bhineka Tunggal Ika.
• Siswa belajar untuk tampil beda. Dengan tidak berseragam para siswa belajar untuk tampil lebih percaya diri meskipun berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
• Bebas dari baju seragam terutama di hari Sabtu dapat mengurangi kejenuhan para siswa yang sering dipusingkan dengan banyaknya pelajaran dan tugas-tugas sekolah.
Tapi perlu diingat bebas dari seragam sekolah tidak berarti bisa tampil seenaknya. Berpakaian bebas ke sekolah tetap harus memperhatikan batas-batas kesopanan dan kepantasan. Itulah pendapatku! Setuju?

oo00oo
Bandung, 12 Januari 2010